Senin, 27 Juli 2015

Alat-alat Laboratorium dan Fungsinya (Part 2)

Berikut ini merupakan 5 peralatan yang biasa ditemui dalam laboratorium kimia.

1. Labu Ukur
Salah satu alat/perangkat yang memiliki kapasitas dari 5 mL sampai dengan 5 L dengan bagian bawah yang berbentuk bulat dan leher yang panjang. Labu Ukur atau Volumetrik Flask biasanya digunakan untuk mengencerkan zat tertentu hingga batas leher labu ukur.
2. Tabung Reaksi
Tabung Reaksi atau Test Tube merupakan tabung yang terbuat dari sejenis kaca atau plastik yang dapat menahan perubahan temperatur atau tahan terhadap reaksi kimia. Test Tube berfungsi sebagai tempat mereaksikan dua/lebih larutan/bahan kimia, atau sebagai tempat pengembang-biakan mikroba.

3. Rak Tabung Reaksi
Sebagai tempat untuk menempatkan tabung-tabung reaksi, baik yang telah terisi larutan, atau yang masih kosong.

Rak Tabung Reaksi yang Terisi Tabung Reaksi

4. Corong Gelas
Corong Gelas atau Funnel Conical merupakan alat yang dapat membantu memindahkan larutan dari satu wadah ke wadah yang lain terutama yang bermulut kecil. Selain itu corong gelas berguna dalam membantu proses penyaringan yaitu sebagai tempat meletakkan kertas saring. Tersedia berbagai ukuran corong dari ukuran kecil, sedang, hingga besar.

5. Mortar dan Alu (Mortar and Pestle)
Mortar dan Alu berfungsi untuk menggerus atau menghaluskan sampel.

Minggu, 28 Juni 2015

Alat-alat Laboratorium dan Fungsinya (Part 1)

Berikut ini merupakan 5 peralatan yang biasa ditemui dalam laboratorium kimia.

1. Beaker Glass/Gelas Beker/Gelas Kimia
Beaker Glass/Gelas Beker/Gelas Kimia merupakan sebuah wadah penampung yang digunakan untuk mengaduk, mencampur, memanaskan cairan, ataupun melarutkan zat yang tidak membutuhkan ketelitian yang tinggi. Gelas Beker secara umum berbentuk silinder dan tersedia dalam berbagai ukuran, mulai dari 1 mL sampai beberapa liter.

2. Erlenmeyer
Labu Erlenmeyer, juga dikenal sebagai labu berbentuk kerucut, adalah salah satu peralatan gelas (Glass Ware Equipment) yang banyak digunakan dalam menampung larutan, baik padatan atau cairan. Labu Erlenmeyer dapat digunakan untuk meracik dan menghomogenkan bahan-bahan komposisi media, menampung akuades, tempat titrasi bahan, dsb. Memiliki tubuh berbentuk kerucut, leher silinder dan dilengkapi dengan dasar yang datar. Alat ini dinamai menurut nama kimiawan asal Jerman Emil Erlenmeyer yang menciptakannya pada tahun 1860.
 3. Gelas Ukur
Gelas ukur merupakan salah satu peralatan laboratorium yang biasanya berbahan kaca yang digunakan untuk mengukur volume cairan. Karena fungsi utamanya adalah mengukur volume, maka gelas ukur biasanya berbentuk silinder, dengan garis-garis penanda volume di bagian luarnya. Berbeda dengan Gelas Beaker, Gelas ukur digunakan untuk mengukur volume larutan, BUKAN untuk melarutkan. Sedangkan Gelas Beaker digunakan untuk melarutkan, BUKAN mengukur volume.
4. Pipet Tetes
Pipet tetes merupakan sejenis pipa kecil yang terbuat dari plastik atau kaca dengan ujung bawahnya meruncing dan atasnya ditutupi karet. Digunakan untuk mengambil cairan dengan skala kecil berupa tetesan.
5. Pembakar Spiritus
Berfungsi untuk membakar zat atau untuk memanasi larutan.

Sabtu, 25 April 2015

Atom dan Struktur Atom (Part 2)

B. Lambang Atom
Keterangan :
X = lambang atom/unsur
A = nomor massa
Z = nomor atom

C. Jenis-jenis Atom

1. Atom Netral (Tidak Bermuatan)
Proton = Z
Elektron = Z
Neutron = A - Z

2. Kation (Atom Bermuatan Positif + )
Proton = Z
Elektron = Z - muatan
Neutron = A - Z

3. Anion (Atom Bermuatan Negatif - )

Proton = Z
Elektron = Z + muatan
Neutron = A - Z 

Contoh :
Tentukan jumlah Proton, Elektron, dan Neutron dari atom-atom berikut!
Jawab :
1. Proton = Z = 19 ; Elektron = Z = 19 ; Neutron = A - Z = 39 - 19 = 20
2. Proton = Z = 20 ; Elektron = Z - muatan = 20 - 2 = 18 ; Neutron = A - Z = 40 - 20 = 20
3. Proton = Z = 9 ; Elektron = Z + muatan = 9 + 1 = 10 ; Neutron = A - Z = 19 - 9 = 10

D. Konfigurasi Elektron
Konfigurasi Elektron merupakan susunan elektron dalam suatu atom.

Aturan Konfigurasi Elektron Golongan Utama

1. Jumlah elektron tiap kulit maksimal adalah 2n2 
Misalnya :
a. Kulit I / Kulit K maksimal hanya boleh mengandung 2 elektron
b. Kulit II / Kulit L maksimal hanya boleh mengandung 8 elektron 
c. Kulit III / Kulit M maksimal hanya mengandung 18 elektron
d. Kulit IV / Kulit N maksimal hanya boleh mengandung 32 elektron
2. Elektron Valensi (elektron yang terletak pada kulit terakhir tidak boleh lebih dari 8)
Contoh :
Konfigurasi elektron 35Br = 2, 8, 18, 7

Atom
Nomor Atom
Jumlah Elektron
Konfigurasi Elektron
Jumlah Lintasan
O
8
8
2 6
2
Na
11
11
2 8 1
3
S
16
16
2 8 6
3
Ca
20
20
2 8 8 2
4


3. Untuk atom dengan nomor atom (jumlah elektron) lebih dari 20, dapat dilakukan cara sebagai berikut :

a. Kulit pertama (kulit K) dan kulit kedua (kulit L) diisi dengan jumlah elektron maksimum terlebih dahulu.
b. Kulit ketiga (kulit M) diisi dengan jumlah elektron:
• 18 jika : elektron yang tersisa > 18
• 8 jika : 8 ≤ elektron yang tersisa < 18
• sisa jika : elektron yang tersisa < 8
c. Kulit keempat (kulit N) diisi dengan jumlah elektron:
• 32 jika : elektron yang tersisa > 32
• 18 jika : 18 ≤ elektron yang tersisa < 32
• 8 jika : 8 ≤ elektron yang tersisa < 18
• sisa jika : elektron yang tersisa < 8
Contoh :

Atom
Nomor Atom
Jumlah Elektron
Konfigurasi Elektron
Jumlah Lintasan
Ge
32
32
2 8 18 4
4
Se
34
34
2 8 18 6
4
Sr
38
38
2 8 18 8 2
5
Ra
88
88
2 8 18 32 18 8 2
7

4. Menentukan Periode dan Golongan dari Konfigurasi Elektron
  • Periode ditentukan berdasarkan jumlah kulit, dan
  • Golongan ditentukan berdasarkan jumlah elektron valensi (elektron di kulit terluar/terakhir)

Contoh :


12Mg = 2, 8, 2 artinya : Magnesium memiliki 3 kulit, dan elektron valensinya adalah 2, hal ini berarti unsur Magnesium terletak dalam periode 3 golongan IIA.
 
13Al = 2, 8, 3 artinya : Aluminium memiliki 3 kulit dan elektron valensinya adalah 3, berarti unsur Aluminium terletak pada periode 3 golongan IIIA.
  17Cl = 2, 8, 7 artinya : Clorin memiliki 3 kulit dan elektron valensinya adalah 7, berarti Chlorin terletak dalam periode 3 golongan VIIA.

19K = 2, 8, 8, 1 artinya : Kalium memiliki 4 kulit dan elektron valensinya adalah 1, berarti Kalium terletak dalam periode 4 golongan IA.

"Konfigurasi Elektron dengan cara ini sangat mudah, konfigurasi ini hanya dapat digunakan untuk menunjukkan posisi golongan A atau golongan utama, namun tidak dapat digunakan untuk menunjukkan posisi unsur golongan B atau golongan transisi dan golongan lantanida dan aktanida dalam tabel periodik unsur-unsur."

Selasa, 21 April 2015

Atom dan Struktur Atom (Part 1)

A. Perkembangan Teori Atom

1. Teori Atom Dalton
"ATOM MERUPAKAN BAGIAN TERKECIL DARI UNSUR YANG TIDAK DAPAT TERBAGI LAGI" 
Teori atom yang paling tua dikenal adalah teori atom Dalton. Pada tahun 1803 John Dalton mengemukakan teori atom sebagai berikut:
a. Atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur yang tidak dapat dibagi-bagi lagi,
b. Atom berbentuk bola sederhana yang sangat kecil, tidak dapat dibelah, tidak dapat diciptakan maupun dimusnahkan,
c. Unsur yang sama mengandung atom-atom yang sama,
d. Atom-atom dari unsur yang sama dengan rasio tertentu bergabung membentuk senyawa.

*Kelebihan Teori Atom Dalton
a. Teori atom Dalton merupakan teori pokok yang membuat ilmuan lain semangat untuk mempelajari atom secara lebih mendalam sehingga muncul model atom yang lebih kompleks.

*Kelemahan Teori Atom Dalton
a. Model atom Dalton tidak dapat menjelaskan sifat listrik dari materi,
b. Model atom Dalton tidak dapat menjelaskan perbedaan antar atom yang satu dengan atom yang lain,
c. Model atom Dalton tidak dapat menjelaskan bagaimana cara atom saling berkaitan.

2. Teori Atom J.J Thomson
“Atom merupakan bola pejal yang bermuatan positif dan didalamya tersebar muatan negatif elektron”
Joseph John Thomson ialah seorang ilmuwan yang lahir di Cheetham Hill, di mana ia diangkat sebagai profesor fisika eksperimental sejak 1884. Penelitiannya membuahkan penemuan elektron.
Atom merupakan partikel yang bersifat netral, oleh karena elektron bermuatan negatif, maka harus ada partikel lain yang bermuatan positif untuk menetrallkan muatan negatif elektron tersebut. Dari penemuannya tersebut, Thomson memperbaiki kelemahan dari teori atom Dalton dan mengemukakan teori atomnya yang dikenal sebagai Teori Atom Thomson.

Model atom yang dikemukakan oleh Thomson sering disebut sebagai model roti kismis dengan roti sebagai atom yang bermuatan positif dan kismis sebagai elektron yang tersebar merata di seluruh bagian roti.

*Kelebihan Teori Atom J.J Thomson
Membuktikan adanya partikel lain yang bermuatan negatif dalam atom. Berarti atom bukan merupakan bagian terkecil dari suatu unsur.
*Kelemahan Teori Atom J.J Thomson
Kelemahan model atom Thomson ini tidak dapat menjelaskan susunan muatan positif dan negatif dalam bola atom tersebut.

3. Teori Atom Rutherford
“Atom terdiri dari inti atom yang sangat kecil dan bermuatan positif, dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif.”
Pada tahun 1906 Ernest Rutherford menemukan adanya inti atom yang bermuatan positif. Bersama dua orang muridnya melakukan percobaan yang dikenal dengan hamburan sinar alfa terhadap lempeng tipis emas. Sebelumya telah ditemukan adanya partikel alfa, yaitu partikel yang bermuatan positif dan bergerak lurus, berdaya tembus besar sehingga dapat menembus lembaran tipis kertas. Percobaan tersebut sebenarnya bertujuan untuk menguji pendapat Thomson, yakni apakah atom itu betul-betul merupakan bola pejal yang positif yang bila dikenai partikel alfa akan dipantulkan atau dibelokkan. Dari pengamatan mereka, didapatkan fakta bahwa apabila partikel alfa ditembakkan pada lempeng emas yang sangat tipis, maka sebagian besar partikel alfa diteruskan (ada penyimpangan sudut kurang dari 1°), tetapi dari hasil pengamatan diperoleh fakta bahwa satu diantara 20.000 partikel alfa akan membelok sudut 90° bahkan lebih.
Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa :
a. Atom bukan merupakan bola pejal, karena hampir semua alfa diteruskan,
b. Jika lempeng emas tersebut dianggap sebagai satu lapisan atom-atom emas, maka didalam atom emas terdapat partikel yang sangat kecil yang bermuatan positif,
c. Partikel tersebut merupakan partikel yang menyusun suatu inti atom, berdasarkan fakta bahwa 1 dari 20.000 partikel alfa akan dibelokkan. Bila perbandingan 1:20.000 merupakan perbandingan diameter, maka didapatkan ukuran inti atom kira-kira 10.000 lebih kecil dari pada ukuran atom keseluruhan.

Berdasarkan fakta-fakta yang didapatkan dari percobaan tersebut, Rutherford mengusulkan model atom yang dikenal dengan Model Atom Rutherford, sebagai berikut :
a. Atom terdiri dari:
Inti atom yang bermuatan positif,
elektron-elektron yang bermuatan negatif beredar mengelilingi inti.
b. Atom bersifat netral (jumlah proton = jumlah elektron).

*Kelebihan Teori Atom Rutherford
a. Membuat hipotesa bahwa atom tersusun dari inti atom dan elektron yang mengelilingi inti,
b. Memperbaiki hipotesa sebelumnya.

*Kelemahan Teori Atom Rutherford
a. Tidak dapat menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke dalam inti atom. Berdasarkan teori fisika, gerakan elektron mengitari inti ini disertai pemancaran energi sehingga lama – kelamaan energi elektron akan berkurang dan lintasannya makin lama akan mendekati inti dan jatuh ke dalam inti.

4. Teori Atom Niels Bohr
 Pada tahun 1913, pakar fisika Denmark bernama Niels Bohr memperbaiki kegagalan atom Rutherford melalui percobaannya tentang spektrum atom hidrogen. Percobaannya ini berhasil memberikan gambaran keadaan elektron dalam menempati daerah disekitar inti atom. Penjelasan Bohr tentang atom hidrogen melibatkan gabungan antara teori klasik dari Rutherford dan teori kuantum dari Planck, diungkapkan dengan empat postulat, sebagai berikut:
a. Hanya ada seperangkat orbit tertentu yang diperbolehkan bagi satu elektron dalam atom hidrogen. Orbit ini dikenal sebagai keadaan gerak stasioner (menetap) elektron dan merupakan lintasan melingkar disekeliling inti,
b. Selama elektron berada dalam lintasan stasioner, energi elektron tetap sehingga tidak ada energi dalam bentuk radiasi yang dipancarkan maupun diserap, 
c. Elektron hanya dapat berpindah dari satu lintasan stasioner ke lintasan stasioner lain. Pada peralihan ini, sejumlah energi terlibat, besarnya sesuai dengan persamaan planck,
ΔE = hv. 
d. Lintasan stasioner yang dibolehkan memiliki besaran dengan sifat-sifat tertentu, terutama sifat yang disebut momentum sudut.

Menurut model atom bohr, elektron-elektron mengelilingi inti pada lintasan-lintasan tertentu yang disebut kulit elektron atau tingkat energi. Tingkat energi paling rendah adalah kulit elektron yang terletak paling dalam, semakin keluar semakin besar nomor kulitnya dan semakin tinggi tingkat energinya.
*Kelebihan Teori Atom Bohr :
a. Elektron tidak mengorbit mengelilingi inti melalui sembarang lintasan, tetapi hanya melalui lintasan tertentu dengan momentum sudut tertentu tanpa melepaskan energi (Lintasan Stasioner),
b. Elektron dapat berpindah hanya dengan melepaskan dan menyerap energi sebesar hf (energi foton).

*Kelemahan Teori Atom Bohr :
a. Lintasan elektron yang sebenarnya, masih mempunyai sub kulit orbital bukan hanya berupa lingkaran, jadi tidak sesederhana teori Bohr,
b. Model atom Bohr hanya dapat menerangkan model atom hidrogen, belum dapat menerangkan model atom berelektron banyak,
c. Teori Bohr tidak dapat menerangkan kejadian-kejadian dalam kimia dengan baik, termasuk pengaruh medan magnetik terhadap atom.

5. Teori Atom Modern
Model atom mekanika kuantum dikembangkan oleh Erwin Schrodinger (1926). Sebelum Erwin Schrodinger, seorang ahli dari Jerman, Werner Heisenberg mengembangkan teori mekanika kuantum yang dikenal dengan prinsip ketidakpastian yaitu :
“Tidak mungkin dapat ditentukan kedudukan dan momentum suatu benda secara seksama pada saat bersamaan, yang dapat ditentukan adalah kebolehjadian menemukan elektron pada jarak tertentu dari inti atom”.



Erwin Schrodinger

Werner Heisenberg

Model atom dengan orbital lintasan elektron ini disebut model atom modern atau model atom mekanika kuantum yang berlaku sampai saat ini, seperti terlihat pada gambar berikut ini :
Awan elektron disekitar inti menunjukan tempat kebolehjadian elektron. Orbital menggambarkan tingkat energi elektron. Orbital-orbital dengan tingkat energi yang sama atau hampir sama akan membentuk sub kulit. Beberapa sub kulit bergabung membentuk kulit. Dengan demikian kulit terdiri dari beberapa sub kulit dan subkulit terdiri dari beberapa orbital. Walaupun posisi kulitnya sama tetapi posisi orbitalnya belum tentu sama.
*Persamaan Schrodinger
*Kelebihan Teori Atom Modern
a. Mengetahui dimana keboleh jadian menemukan elektron (orbital),
b. Mengetahui dimana posisi elektron yang sedang mengorbit,
c. Bisa mengukur perpindahan energi eksitasi dan emisinya,
d. Bisa teridentifikasi jika di inti atom terdapat proton dan netron kemudian dikelilingi oleh elektron yang berputar diporosnya atau di orbitalnya.
*Kelemahan Teori Atom Modern 
Persamaan gelombang Schrodinger hanya dapat diterapkan secara eksak untuk partikel dalam kotak dan atom dengan elektron tunggal.